Kisah Nyata Ustad Khalid Mendapat Pertolongan Allah bukakan rezeki.
Saya cuma karena tidak kalau saya mau menceritakan keadaan saya pribadi ya, kalau pengalaman saya pribadi terlalu banyak, bukti-bukti nyata Subhanallah. Pada saat lagi terdesak dari sisi ekonomi, godaan luar biasa, ada pinjaman berbunga, ada yg begini ada yg begitu sampai pada titik terakhir, titik klimaksnya saya pertahankan. Betul-betul tidak masuk di benak saya.
Saya ceritakan salah satunya, pada saat saya ada masalah kemarin di Kalibata. Ini untuk di ambil ibrah saja, Restoran saya buka 2 tahun, 8 bulan. Kemudian saya pertemukan antara omset sama bayar sewa, dan service charge-nya, karena di mall ada service charge, maka tidak cukup, tidak berimbang. Saya merasa selama hampir 3 tahun tidak mendapatkan keuntungan. Lalu saya berpikir untuk menutup restoran itu.
Dan pada saat itu Subhanallah saya berpikir restoran itu saya tutup aja deh, saya jual aja. Mungkin ada dengan kesibukan dakwah, beberapa ikhwah juga yang saya amanahkan disitu udah gak bisa lagi lanjut, saya bilang, "Oke baik". Selama tiga bulan vakum, gak bisa bergerak sama sekali." Pada saat itu Subhanallah satu rupiah pun ikhwah saya gak punya duit.
Allah jadi saksi, saya bingung waktu itu bagaimana caranya, untuk mencari jalan keluar nih. Jual restoran pun akan dilelang dalam kondisi murah. Ini gimana caranya saya gak punya duit, mindahin ke tempat lain butuh uang untuk sewa, membuka lagi butuh uang yang baru untuk membayar sewa yang tertunggak, tidak dibongkar juga akan dibongkar paksa. Ini sampai waktu tertentu akan dibongkar paksa. Subhanallah, godaan luar biasa. Pinjaman dengan bunga yang ringan, 250 juta sampai 750 juta, terus! Dari banyak perbankan saya gak tahu tiba-tiba masuk. Saya gak pernah iyakan. Selalu!
Saya cuma berusaha ikhtiar, berdo'a sama Allah, tawarin kepada orang kalau ada yang mau punya saham sama saya. Subhanallah pas titik klimaks 3 bulan kemarin, dan saya sudah berpikir mau jual pun sempat saya tawarkan belum ada yang beli, saya tiap hari saja berdo'a. Di masjid ini, saya kedatangan seseorang, Bukan jama'ah pengajian sebenarnya, dia rutin mengikuti ceramah kita, yang diupload di Youtube dan tinggal di Paris. Orang Indonesia, orang kita tapi tinggal di sana. Datang selama ini dia selalu kalau saya punya program gali sumur, dia ikut. Ada program badak haji kemarin dia titipin uangnya.
Pada saat lagi, Dia bilang sama saya, "Ustad saya mau ke Jakarta", Saya bilang, "Baiklah kalau begitu, silahkan." Selesai pengajian kita, waktu itu selesai jam 9 malam, lalu kemudian dia datang ke sebelah saya. Saya belum pernah lihat orangnya, lalu dia salaman, dia bilang, "Ustad, saya pak John Firdaus" dia bilang sama saya gitu. Terus saya bilang "Oh iya pak." saya belum paham nih.
"Oh antum?" Terus salamanlah. Ngobrol-ngobrol, Sampe ke mobil.
Saya sempet kasih dia beberapa buku yang biasa saya bawa di mobil, "Ini akhi mungkin antum bisa baca-baca disana sama keluarga" dan seterusnya. "Ustad, saya sempet bawa teman ke Kalibata, Kok mau saya ajak makan tutup tempatnya ustad?."
"Oh iya, ceritanya ada tunggakan pembayaran yang belum saya bayar dari sewanya karena tidak cukup antara omset penjualan dengan ini."
"Mungkin saya butuh sekitar 250 juta unutk memutar kembali restoran itu, karena ada tunggakan 168 dan saya harus dengan biaya operasional ____ juta". Rencananya memang saya mau buka saham kalau memang ada yang mau masuk.". Dia bilang sama saya tiba-tiba, ini cuma mau berpisah disini, "Ustad, kalau ustad bilang, saya baru saja kemarin masukin anggaran dana saya 400 juta di satu perusahaan." Kalau saya tahu saya akan ikut sama ustad."
"Ya sudahlah akhi, qadarullah, gak apa-apa." nanti saya pertimbangkan. Kira-kira berapa?" Saya bilang, "Saya akan buka saham 250 juta itu 10 persen dari omset antum akan ambil. "Baiklah, dia bilang sama saya gitu." "Saya pulang ke Paris hari Senin ini, saya berangkat saya bicara sama istri, langsung kasih berita ke ustad, lalu saya kasih." Dia pulang, Subhanallah, saya pikir "Yasudahlah."
Dia pulang, subhanallah, saya pikir "Yasudahlah." Ini mungkin dia mau pertimbangkan lagi. Malamnya, pada malam itu juga, dia tiba-tiba sms ke saya, dia bilang saya kan transfer ke Ustad dengan jumlah 250 itu supaya bisa bergulir dananya. Saya siap mengambil 10 persen." Saya sujud syukur kepada Allah, Alhamdulilah ada jalan keluar.
Subhanallah saya ke Kalibata, saya bicara besoknya sama itu, saya sudah ada duitnya sekarang dan mau diputar." "Oh udah gak bisa pak Khalid. Harus dibongkar, udah tutup, gak bisa lagi. Atau mau buka disini kembali, harus ganti nama." Baiklah,saya coba kembali pada Allah s.w.t, berdoa. Bagaimana jalan keluarnya?" Hati saya Subhanallah cenderung untuk keluar.
Udahlah, mungkin saatnya keluar dari situ karena memang selama ini ada teman saya, berikan masukan juga, yang sering datang, "Akhi disini parkiran susah, akhi disini kadang-kadang tidak______", dan seterusnya. Saya tiba-tiba berpikir, "Mungkin saya keluar deh"
Saya iseng aja di Condet saya mutar-mutar dengan 250 juta daripada saya bayar ke kalibata mendingan saya sewa ruko, Mungkin 75 juta, 100 juta pertahun, saya bisa dapat 2 tahun.
Dengan izin Allah, di jalan raya Condet itu, di dekat rumah orang tua saya ada satu ruko, dua ruko disambung, tiga timgkat, dan ruko itu bekas travel haji-umrah. Pas dipasang spanduknya "Disewa/dikontrakkan" gitu kan. Saya langsung tanya, saya telpom setelah saya tinjau beberapa lokasi, Dia bilang "Boleh, silahkan bapak liat". Saya lihat ke dalam, cocok, Alhamdulilah, tiga lantai itu.
Kemudian saya tanya sewanya ternyata danannya juga mencukupi. Lalu kemudian saya mulailah proses, saya bayar sewanya, kemudian saya juga proses pemindahan dan insya Allah dalam waktu dekat akan dibuka. Tapi saya melihat dari pelajaran ini ikhwah, bahwasanya jalan keluar dari allah itu ribuan, jutaan jalan keluarnya! .
Sabarin aja, nikmatin prosesnya. setiap penawaran haram, tolak. Dengan izin allah akan ada jalan keluar. kata Nabi S.A.W.. jadi tidak ada sama sekali. Subhanallah, pada saat itu saya harus bayar sewa 225 juta, uang sisa 250 juta, pada saat itu. Terus kemudian saya sempat telpon ke akhi itu lagi, Saya sempat telpon, kemudian saya katakan, Akhi "kemarin antum bilang sempat masukin dana 450 Bagaiaman kalau antum tarik uang itu kalau masih bisa, saham kan per 250 juta itu ada 10 persen. Antum ambil aja 30 persen dari semua total omset penjualan nanti, gak usah 750, dengan 650 saja."
Dia bilang, "Kalau itu sudah gak bisa ustad. Tapi memang coba saya pertimbangkan deh. Saya akan coba hubungi teman-teman di Paris ini yang sudah biasa," Kalau yang kenal antum, mungkin mereka bisa." Subhanallah, besok di smsm Lahi ke Saya.
"Ustad, saya sudah musyawarah dengan istri, ternyata saya punya dana cukup, 650 kami yang pegang semua saham itu" Ditransfer uang ke saya. Masuk uang 650 juta ikhwah, tidak masuk di akal.
Baru tadi saya kirim akadnya. "Sudah gak apa-apa ustad, saya percaya". "Akhi, ini bisnis lho, Orang lain aja banyak bisnis, dia rugi, saya gak takut, Apalagi sama ustad." Saya lihat Allah berikan jalan keluar yang sangat dimudahkan. Yang penting nikmatin prosesnya dan yakin kepada Allah S.W.T
Jangan takut, jangan Takut ! Dan ada banyak kisah speerti ini dalam hidup saya yang saya mungkin sebagian tidak diceritakan. Karena rata-rata ini hanya karena masalah kekhawatiran saja. Kekhawatiran rezeki yang insya Allah tidak akan ada masalah dalam kehidupan kita.
source : https://www.youtube com/watch?v=d6mXKXQG4nE
Saya cuma karena tidak kalau saya mau menceritakan keadaan saya pribadi ya, kalau pengalaman saya pribadi terlalu banyak, bukti-bukti nyata Subhanallah. Pada saat lagi terdesak dari sisi ekonomi, godaan luar biasa, ada pinjaman berbunga, ada yg begini ada yg begitu sampai pada titik terakhir, titik klimaksnya saya pertahankan. Betul-betul tidak masuk di benak saya.
Saya ceritakan salah satunya, pada saat saya ada masalah kemarin di Kalibata. Ini untuk di ambil ibrah saja, Restoran saya buka 2 tahun, 8 bulan. Kemudian saya pertemukan antara omset sama bayar sewa, dan service charge-nya, karena di mall ada service charge, maka tidak cukup, tidak berimbang. Saya merasa selama hampir 3 tahun tidak mendapatkan keuntungan. Lalu saya berpikir untuk menutup restoran itu.

Dan pada saat itu Subhanallah saya berpikir restoran itu saya tutup aja deh, saya jual aja. Mungkin ada dengan kesibukan dakwah, beberapa ikhwah juga yang saya amanahkan disitu udah gak bisa lagi lanjut, saya bilang, "Oke baik". Selama tiga bulan vakum, gak bisa bergerak sama sekali." Pada saat itu Subhanallah satu rupiah pun ikhwah saya gak punya duit.
Allah jadi saksi, saya bingung waktu itu bagaimana caranya, untuk mencari jalan keluar nih. Jual restoran pun akan dilelang dalam kondisi murah. Ini gimana caranya saya gak punya duit, mindahin ke tempat lain butuh uang untuk sewa, membuka lagi butuh uang yang baru untuk membayar sewa yang tertunggak, tidak dibongkar juga akan dibongkar paksa. Ini sampai waktu tertentu akan dibongkar paksa. Subhanallah, godaan luar biasa. Pinjaman dengan bunga yang ringan, 250 juta sampai 750 juta, terus! Dari banyak perbankan saya gak tahu tiba-tiba masuk. Saya gak pernah iyakan. Selalu!
Saya cuma berusaha ikhtiar, berdo'a sama Allah, tawarin kepada orang kalau ada yang mau punya saham sama saya. Subhanallah pas titik klimaks 3 bulan kemarin, dan saya sudah berpikir mau jual pun sempat saya tawarkan belum ada yang beli, saya tiap hari saja berdo'a. Di masjid ini, saya kedatangan seseorang, Bukan jama'ah pengajian sebenarnya, dia rutin mengikuti ceramah kita, yang diupload di Youtube dan tinggal di Paris. Orang Indonesia, orang kita tapi tinggal di sana. Datang selama ini dia selalu kalau saya punya program gali sumur, dia ikut. Ada program badak haji kemarin dia titipin uangnya.
Pada saat lagi, Dia bilang sama saya, "Ustad saya mau ke Jakarta", Saya bilang, "Baiklah kalau begitu, silahkan." Selesai pengajian kita, waktu itu selesai jam 9 malam, lalu kemudian dia datang ke sebelah saya. Saya belum pernah lihat orangnya, lalu dia salaman, dia bilang, "Ustad, saya pak John Firdaus" dia bilang sama saya gitu. Terus saya bilang "Oh iya pak." saya belum paham nih.
"Oh antum?" Terus salamanlah. Ngobrol-ngobrol, Sampe ke mobil.
Saya sempet kasih dia beberapa buku yang biasa saya bawa di mobil, "Ini akhi mungkin antum bisa baca-baca disana sama keluarga" dan seterusnya. "Ustad, saya sempet bawa teman ke Kalibata, Kok mau saya ajak makan tutup tempatnya ustad?."

"Oh iya, ceritanya ada tunggakan pembayaran yang belum saya bayar dari sewanya karena tidak cukup antara omset penjualan dengan ini."
"Mungkin saya butuh sekitar 250 juta unutk memutar kembali restoran itu, karena ada tunggakan 168 dan saya harus dengan biaya operasional ____ juta". Rencananya memang saya mau buka saham kalau memang ada yang mau masuk.". Dia bilang sama saya tiba-tiba, ini cuma mau berpisah disini, "Ustad, kalau ustad bilang, saya baru saja kemarin masukin anggaran dana saya 400 juta di satu perusahaan." Kalau saya tahu saya akan ikut sama ustad."
"Ya sudahlah akhi, qadarullah, gak apa-apa." nanti saya pertimbangkan. Kira-kira berapa?" Saya bilang, "Saya akan buka saham 250 juta itu 10 persen dari omset antum akan ambil. "Baiklah, dia bilang sama saya gitu." "Saya pulang ke Paris hari Senin ini, saya berangkat saya bicara sama istri, langsung kasih berita ke ustad, lalu saya kasih." Dia pulang, Subhanallah, saya pikir "Yasudahlah."
Dia pulang, subhanallah, saya pikir "Yasudahlah." Ini mungkin dia mau pertimbangkan lagi. Malamnya, pada malam itu juga, dia tiba-tiba sms ke saya, dia bilang saya kan transfer ke Ustad dengan jumlah 250 itu supaya bisa bergulir dananya. Saya siap mengambil 10 persen." Saya sujud syukur kepada Allah, Alhamdulilah ada jalan keluar.
Subhanallah saya ke Kalibata, saya bicara besoknya sama itu, saya sudah ada duitnya sekarang dan mau diputar." "Oh udah gak bisa pak Khalid. Harus dibongkar, udah tutup, gak bisa lagi. Atau mau buka disini kembali, harus ganti nama." Baiklah,saya coba kembali pada Allah s.w.t, berdoa. Bagaimana jalan keluarnya?" Hati saya Subhanallah cenderung untuk keluar.
Udahlah, mungkin saatnya keluar dari situ karena memang selama ini ada teman saya, berikan masukan juga, yang sering datang, "Akhi disini parkiran susah, akhi disini kadang-kadang tidak______", dan seterusnya. Saya tiba-tiba berpikir, "Mungkin saya keluar deh"
Saya iseng aja di Condet saya mutar-mutar dengan 250 juta daripada saya bayar ke kalibata mendingan saya sewa ruko, Mungkin 75 juta, 100 juta pertahun, saya bisa dapat 2 tahun.

Dengan izin Allah, di jalan raya Condet itu, di dekat rumah orang tua saya ada satu ruko, dua ruko disambung, tiga timgkat, dan ruko itu bekas travel haji-umrah. Pas dipasang spanduknya "Disewa/dikontrakkan" gitu kan. Saya langsung tanya, saya telpom setelah saya tinjau beberapa lokasi, Dia bilang "Boleh, silahkan bapak liat". Saya lihat ke dalam, cocok, Alhamdulilah, tiga lantai itu.
Kemudian saya tanya sewanya ternyata danannya juga mencukupi. Lalu kemudian saya mulailah proses, saya bayar sewanya, kemudian saya juga proses pemindahan dan insya Allah dalam waktu dekat akan dibuka. Tapi saya melihat dari pelajaran ini ikhwah, bahwasanya jalan keluar dari allah itu ribuan, jutaan jalan keluarnya! .
Sabarin aja, nikmatin prosesnya. setiap penawaran haram, tolak. Dengan izin allah akan ada jalan keluar. kata Nabi S.A.W.. jadi tidak ada sama sekali. Subhanallah, pada saat itu saya harus bayar sewa 225 juta, uang sisa 250 juta, pada saat itu. Terus kemudian saya sempat telpon ke akhi itu lagi, Saya sempat telpon, kemudian saya katakan, Akhi "kemarin antum bilang sempat masukin dana 450 Bagaiaman kalau antum tarik uang itu kalau masih bisa, saham kan per 250 juta itu ada 10 persen. Antum ambil aja 30 persen dari semua total omset penjualan nanti, gak usah 750, dengan 650 saja."
Dia bilang, "Kalau itu sudah gak bisa ustad. Tapi memang coba saya pertimbangkan deh. Saya akan coba hubungi teman-teman di Paris ini yang sudah biasa," Kalau yang kenal antum, mungkin mereka bisa." Subhanallah, besok di smsm Lahi ke Saya.
"Ustad, saya sudah musyawarah dengan istri, ternyata saya punya dana cukup, 650 kami yang pegang semua saham itu" Ditransfer uang ke saya. Masuk uang 650 juta ikhwah, tidak masuk di akal.
Baru tadi saya kirim akadnya. "Sudah gak apa-apa ustad, saya percaya". "Akhi, ini bisnis lho, Orang lain aja banyak bisnis, dia rugi, saya gak takut, Apalagi sama ustad." Saya lihat Allah berikan jalan keluar yang sangat dimudahkan. Yang penting nikmatin prosesnya dan yakin kepada Allah S.W.T
Jangan takut, jangan Takut ! Dan ada banyak kisah speerti ini dalam hidup saya yang saya mungkin sebagian tidak diceritakan. Karena rata-rata ini hanya karena masalah kekhawatiran saja. Kekhawatiran rezeki yang insya Allah tidak akan ada masalah dalam kehidupan kita.
source : https://www.youtube com/watch?v=d6mXKXQG4nE